
Sandra Wandi, Aktivis Muda Merangin
Merangin | Fokus Info News – Polemik pelaksanaan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten Merangin 2025 terus menuai sorotan dari berbagai kalangan. Tidak hanya guru dan siswa, kalangan pemuda juga angkat suara menyoroti dugaan ketidaktransparanan panitia dalam penunjukan juri.
Aktivis Muda Merangin yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Komisariat STAI/IAI SMQ Bangko HMI Cabang Bangko, Sandra Wandi, menyayangkan persoalan yang mencuat dalam pelaksanaan lomba tersebut. Ia menilai, polemik ini telah mencederai semangat para siswa yang sejak awal mempersiapkan diri untuk tampil di ajang bergengsi itu.
Baca juga : Polemik FLS3N SMA Merangin: Bendahara MKKS Juga Akui Tak Tahu Juri, Semua Dikendalikan Ketua ?

“Saya turut merasakan kesedihan para peserta. Mereka sudah menghabiskan energi, waktu, dan tenaga untuk berlatih. Tapi ketika dilombakan, mereka bahkan tidak tahu siapa yang menjadi juri penilai. Itu sungguh tidak adil,” ujar Wandi, pemuda yang memilki ciri khas mengenakan topi itu.
Menurutnya, transparansi seharusnya menjadi syarat utama dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Ia menegaskan, ketidakjelasan identitas juri hanya akan menimbulkan kekecewaan mendalam dan bisa memengaruhi mental siswa.
Wandi juga menilai perlu ada langkah cepat dari pihak terkait, khususnya MKKS dan Dinas Pendidikan, untuk meluruskan persoalan ini. “Jangan sampai masalah ini dibiarkan. Dunia pendidikan harus jadi teladan dalam kejujuran, bukan malah melahirkan kekecewaan,” tambahnya.
Pernyataan tokoh pemuda ini semakin menambah tekanan publik kepada panitia penyelenggara FLS3N Merangin 2025 agar segera memberikan klarifikasi resmi. Hingga kini, Ketua MKKS Agus Salim belum juga merespons upaya konfirmasi media. (*)
Reporter : TopanBohemian
