
Jembatan Gantung di Desa Pelangki
Merangin | fokusinfo.com – Proyek rehabilitasi jembatan gantung di Desa Pelangki, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin yang dibiayai dari dana desa tahun anggaran 2023, menuai sorotan. Dugaan markup anggaran mencuat seiring kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana yang mencapai Rp300 juta.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Pelangki, Hermansyah, menegaskan bahwa seluruh penggunaan anggaran telah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Dananya Rp300 juta. Kami tidak melakukan markup. Semua dikerjakan sesuai RAB, mulai dari pekerjaan fisik, belanja material, hingga upah tukang,” ujar Hermansyah, Jumat (11/4), saat ditemui di kediamannya bersama sejumlah perangkat desa.
Namun, Hermansyah juga menyiratkan bahwa pengelolaan dana desa merupakan urusan internal pemerintah desa, yang menurutnya tidak perlu diketahui publik secara rinci.
“Yang penting jembatannya sudah direhab, akses keluar masuk warga jadi mudah, ekonomi bergerak,” katanya.
“Soal bagaimana mengelolanya, itu rahasia kami,” tambahnya singkat.

Tidak hanya mengenai anggaran, Hermansyah juga enggan menjelaskan lebih jauh terkait proses penunjukan konsultan proyek maupun mekanisme pembelanjaan material yang disebut dilakukan ke luar daerah.
“Itu juga rahasia kami,” ujarnya tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya, tim media ini melakukan peninjauan langsung ke lokasi jembatan yang telah direhabilitasi. Seorang warga berinisial R, yang mengaku berpengalaman dalam proyek infrastruktur, menduga adanya penggelembungan anggaran berdasarkan kondisi fisik dan volume material yang digunakan.
“Kalau benar dananya Rp300 juta, ini patut diduga markup. Secara kasat mata, kita bisa menghitung jumlah dan ukuran material seperti plat besi, kawat sling, besi penahan U, klem, dan lainnya,” kata R.
Ia menambahkan, proyek tersebut dapat dibandingkan dengan proyek rehabilitasi jembatan lainnya yang dilaksanakan di Kecamatan Batang Masumai pada tahun yang sama.
“Saya kira perlu ada audit independen agar semuanya jelas,” pungkasnya.(*)
Reporter : TopanBohemian
