
Merangin | fokusinfonews.com : Polemik rehabilitasi jembatan gantung di Desa Pelangki, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin, kembali memunculkan fakta baru. Investigasi media ini nama Saiful, salah satu tokoh desa yang sempat menjabat sebagai Kepala Dusun (Kadus), disebut-sebut adalah saksi kunci dari dugaan penggelembungan biaya rehab jembatan.
Saiful dianggap cukup mengetahui kronologis rehab jembatan lantaran dia menjadi Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) proyek. Namun diduga keberadaan Saiful hanya digunakan sebatas formalitas tanpa dilibatkan langsung dalam pelaksanaan.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah tokoh masyarakat, menyebut Saiful tidak pernah diajak dalam proses pembelanjaan maupun pelaksanaan teknis di lapangan. Saiful kemudian diberhentikan dari jabatannya sebagai Kadus dan tidak lagi diaktifkan sebagai TPK.
Baca juga : Dugaan Markup Proyek Jembatan Pelangki, Konsultan Akui Anggaran Awalnya Rp.400 Jutaan
“Setahu saya Saiful itu tidak mau bekerjasama karena bertentangan dengan hati nurani. Maksudnya bukan menentang pembangunan jembatan, tapi dia tidak mau terlibat dalam segi pengelolaan anggaran yang tidak transparan ke masyarakat. Jadi akhirnya dia memang tidak dilibatkan bahkan imbasnya lagi adalah jabatannya sebagai Kadus dicopot,” ungkap salah satu sumber di Desa Pelangki yang enggan disebutkan namanya.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Pelangki sebelumnya pernah menyampaikan bahwa Saiful lah yang menolak terlibat dalam kegiatan proyek. Bahkan Kades mengklaim telah mengajak / menugaskan Saiful untuk ikut belanja material ke Kota Jambi, namun urung dilakukan karena alasan sakit.
“Kala itu pas malam, saya lupa jam berapa kami ajak Saiful ikut belanja ke Jambi, tapi katanya sedang sakit.” kata Hermansyah, Kades Pelangki, dalam pernyataan sebelumnya.
Sementara itu media ini telah berupaya konfirmasi kepada Saiful di alamat yang ditunjukkan oleh warga di Desa Pelangki namun yang bersangkutan tidak berada di rumah.
‘’Saiful sudah pindah ke rumahnya sendiri di Desa Lubuk Gaung. Kalau jam segini (pagi, red) biasanya dia sedang kerja di pesantren,” kata seorang lelaki yang klaim adalah ayahnya Saiful, kamis 29/5.
Sesuai petunjuk ayahnya, pencarian Saiful untuk mendapatkan keterangan, berlanjut menuju ke sebuah pesantren di Desa Tambang Besi kecamatan Batang Masumai. Petugas keamanan membenarkan Saiful bekerja di Pesantren tersebut namun karena sedang ada kesibukan penerimaan santri baru, yang berkemungkinan Saiful sedang sibuk.
‘’Iya Saiful yang mantan Kadus itu kerja di sini. Tapi sekarang aktivitas pesantren sedang sibuk sekali,” kata sekuriti itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek rehabilitasi jembatan gantung di Desa Pelangki yang menelan anggaran Rp300 juta dari dana desa tahun 2023, menuai sorotan publik. Sejumlah warga menduga terjadi markup anggaran dan mempertanyakan transparansi pelaksanaan kegiatan.(*)
Reporter : TopanBohemian
