Skip to content
Fokus Info News

Fokus Info News

'Bacaan DiWaktu Luang'

  • NASIONAL
    • KONFLIK
  • DAERAH
    • INFO DESA
  • HUKUM
    • PIDANA
    • PERDATA
    • NARKOBA
  • POLITIK
    • PILKADA
    • LEGISLATIF
  • SOSIAL SENI BUDAYA
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
    • LEGISLATIF & EKSEKUTIF
    • SEREMONIAL
    • PENDIDIKAN
    • KINERJA
  • REDAKSI
fokus info visual
  • Home
  • NASIONAL
  • Kapolres Merangin Akui Telah Kantongi Nama Pelaku Tambang Ilegal, Publik Pertanyakan Tindakan Lanjut
  • DAERAH
  • HUKUM
  • NASIONAL
  • POLEMIK

Kapolres Merangin Akui Telah Kantongi Nama Pelaku Tambang Ilegal, Publik Pertanyakan Tindakan Lanjut

redaksi.fin November 13, 2025

Merangin | Fokus Info News – Pernyataan mengejutkan disampaikan Kapolres Merangin, AKBP Kiki Firmansyah, saat audiensi bersama puluhan wartawan yang menggelar aksi damai di halaman Mapolres Merangin, Kamis (13/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Kapolres mengaku  telah mengantongi nama-nama pelaku tambang emas illegal  di kawasan  Dam Betuk, Desa Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin. Ia menyebut hal itu merupakan bagian dari tugas pemetaan (mapping) aparat kepolisian terhadap aktivitas pertambangan ilegal di wilayah hukumnya.

Namun, pengakuan tersebut justru memicu pertanyaan publik. Sebab, meski telah mengetahui para pelaku, penindakan di lapangan dinilai lamban, hingga akhirnya muncul peristiwa intimidasi terhadap wartawan yang meliput di lokasi tambang pada 7 November 2025 lalu.

Akibat dugaan kelambanan itu, situasi di kawasan tambang semakin tak terkendali. Tak hanya wartawan yang mengalami intimidasi, bahkan anggota kepolisian pun disebut pernah dihalangi masuk ke lokasi oleh kelompok yang diduga preman bayaran para cukong emas. Kondisi ini dianggap mencoreng marwah dan kewibawaan Polres Merangin sebagai penegak hukum.

Sebagai bentuk protes, puluhan wartawan yang tergabung dalam  Solidaritas Wartawan Merangin  menggelar aksi damai di Mapolres Merangin. Mereka menuntut  perlindungan hukum dan penegakan keadilan  bagi rekan sejawat mereka,  Dodi Saputra, kameramen NTV yang menjadi korban intimidasi.

Aksi yang dimulai dari Kantor Dinas Kominfo Merangin ini diikuti sekitar 80 jurnalis dari berbagai media, termasuk perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi. Para wartawan juga mengajak Plt. Kadis Kominfo Merangin, Ahmad Khairudin (Ahoy) untuk turut serta dalam barisan solidaritas menuju Mapolres.

“Kami menuntut penegakan hukum yang adil. Wartawan diintimidasi saat menjalankan tugas jurnalistik yang dilindungi Undang-Undang Pers. Jika aparat diam, maka siapa lagi yang melindungi kebenaran?” teriak salah satu orator aksi.

Koordinator Lapangan Aksi, Ady Lubis, menegaskan bahwa sumber dari kekacauan ini adalah aktivitas tambang emas ilegal yang terus dibiarkan.

“Kami mendesak Polres Merangin segera menghentikan kegiatan tambang ilegal di Dam Betuk. Di situlah akar masalahnya. Itu lahan milik Pemerintah Daerah Merangin, bukan untuk tambang,” tegasnya.

Penanggung jawab aksi, Basaruddin (Bass R), menambahkan agar penegakan hukum dilakukan tanpa tebang pilih.

“Sudah banyak korban akibat lemahnya pengawasan. Jangan ada lagi pembiaran,” ujarnya.

Dalam audiensi yang digelar setelah aksi, Kapolres AKBP Kiki Firmansyah menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan mapping terhadap pelaku tambang ilegal dan akan menindaklanjuti laporan intimidasi wartawan tersebut.

Meski demikian, publik menyoroti bahwa kepolisian telah lama mengetahui keberadaan para pelaku namun belum melakukan langkah tegas. Kondisi ini dinilai menjadi pemicu munculnya tindakan premanisme dan intimidasi terhadap jurnalis, bahkan terhadap aparat sendiri.

Analisis redaksi media ini, kasus tambang emas ilegal di Dam Betuk menjadi cermin menurunnya wibawa institusi kepolisian. Ketika aparat sendiri kesulitan menegakkan hukum di wilayahnya, kepercayaan publik terhadap penegakan hukum ikut terkikis. Jika polisi kalah oleh preman, maka yang hilang bukan hanya rasa aman masyarakat, tapi juga kehormatan lembaga penegak hukum.

Setelah audiensi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Namun mereka menegaskan akan terus mengawal kasus intimidasi wartawan dan aktivitas tambang ilegal di Dam Betuk hingga ke meja hijau.

Kini, masyarakat menunggu  tindakan nyata Polres Merangin, bukan sekadar janji. Sebab di balik kasus ini, tersimpan pertaruhan besar terhadap marwah kepolisian sebagai garda penegakan hukum di daerahnya sendiri. (*)

Reporter : TopanBohemian

Keep Scrolling
Tags: berita jambi berita merangin Bupati Merangin M Syukur dinas pendidikan merangin Kejari Merangin Polres Merangin

Continue Reading

Previous: PGRI Merangin Turun Langsung Dampingi Guru SMPN 32 yang Jadi Korban Penganiayaan
Next: Puluhan Petani Kopi dan Kapolres Merangin Gelar Rapat Bahas Konflik Renah Alai

Related Stories

Puluhan Petani Kopi dan Kapolres Merangin Gelar Rapat Bahas Konflik Renah Alai
  • DAERAH
  • HUKUM
  • KONFLIK
  • NASIONAL

Puluhan Petani Kopi dan Kapolres Merangin Gelar Rapat Bahas Konflik Renah Alai

November 16, 2025
PGRI Merangin Turun Langsung Dampingi Guru SMPN 32 yang Jadi Korban Penganiayaan
  • DAERAH
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN

PGRI Merangin Turun Langsung Dampingi Guru SMPN 32 yang Jadi Korban Penganiayaan

November 13, 2025
SDN 002 Bangko Cetak Generasi Berprestasi Lewat Pengembangan Bakat dan Minat Siswa  
  • DAERAH
  • KESENIAN
  • PENDIDIKAN

SDN 002 Bangko Cetak Generasi Berprestasi Lewat Pengembangan Bakat dan Minat Siswa  

November 12, 2025

Categories

  • ADVERTORIAL
  • CITIZEN JOURNALISM
  • DAERAH
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • INFO DESA
  • KESENIAN
  • KINERJA
  • KONFLIK
  • LEGISLATIF
  • LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF
  • NASIONAL
  • OPINI
  • PARIWISATA
  • PENDIDIKAN
  • PERDATA
  • PIDANA
  • PILKADA
  • POLEMIK
  • SEREMONIAL
  • TOKOH
  • UMKM KITA
  • Uncategorized

ARSIP BERITA

  • November 2025
  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
Fokus Info News . Com | DarkNews by AF themes.