Merangin | Fokus Info News – Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang guru SMP Negeri 32 Merangin, Paimin, warga Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, mengundang kepedulian mendalam dari kalangan pendidik. Akibat kejadian tersebut, korban sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Kolonel Abundjani Bangko akibat luka yang dideritanya.
Mengetahui kabar tersebut, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merangin) bergerak cepat. Atas kesadaran dan rasa tanggung jawab sebagai organisasi profesi, pengurus PGRI turun langsung menjenguk korban serta menelusuri persoalan yang tengah dihadapi.
Pada Kamis, 13 November 2025, Ketua PGRI Kabupaten Merangin, Drs. H. M. Zubir, M.Pd., bersama Wakil Ketua I M. Khatib, S.Pd., dan Wakil Ketua II Ngatijo, S.Pd., mendatangi RSUD Kolonel Abundjani Bangko untuk memberikan dukungan moral kepada korban, yang diketahui bernama Paimin, S.Pd.
“Kami datang bukan karena tekanan atau desakan pihak mana pun, tetapi karena panggilan moral sebagai sesama pendidik. PGRI hadir untuk memastikan bahwa setiap guru mendapatkan perlindungan dan pendampingan yang layak,” tegas Ketua PGRI Merangin, H. M. Zubir, M.Pd.
Menurut Zubir, kejadian yang menimpa Paimin menjadi pengingat pentingnya menjaga keamanan dan wibawa guru di lingkungan sekolah. Ia menegaskan bahwa PGRI akan memberikan pendampingan penuh, baik secara moral maupun hukum, agar persoalan ini diselesaikan secara adil dan transparan.
“Di saat seluruh insan pendidikan bersiap menyambut Hari Guru Nasional, kami justru dihadapkan pada kenyataan pahit seorang guru yang harus terbaring karena kekerasan. Kami semua mendoakan agar Pak Paimin segera pulih dan tetap tegar menjalani ujian ini,” tambahnya.
PGRI Merangin juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin dan aparat penegak hukum dalam rangka memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan serta memberikan rasa aman bagi seluruh tenaga pendidik.
Hingga berita ini diterbitkan, Paimin, masih menjalani perawatan dan belum dapat dimintai keterangan banyak karena kondisi kesehatannya. Pihak keluarga berharap adanya perhatian dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah serta organisasi profesi guru dalam proses pemulihan dan penyelesaian kasus ini.*
Reporter : TopanBohemian
