Lembah Masurai | fokusinfonews.com : Pusat Kesehatan Masyarakat atau puskesmas memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan wilayah terpencil. Namun, salah satu masalah yang kerap dihadapi adalah terbatasnya ruang rawat inap, padahal kebutuhan untuk pelayanan rawat inap semakin mendesak. Hal itulah yang dirasakan oleh Puskesmas Lembah Masurai Kecamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin.
‘’Kekurangan ini menghambat kemampuan puskesmas untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan intensif atau pemulihan,” kata Kepala Puskesmas Lembah Masurai, Jonefa Befandi.
‘’Ruang rawat inap di puskesmas penting untuk mengakomodasi pasien yang membutuhkan perawatan jangka pendek dan intensif sebelum dirujuk ke rumah sakit lebih besar, atau yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk pulang ke rumah. Ini terutama berlaku untuk pasien dengan penyakit infeksius, gangguan pernapasan, atau komplikasi penyakit kronis. Tanpa ruang rawat inap yang memadai, pasien terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit di Bangko yang jaraknya cukup jauh dari sini, menyebabkan beban biaya dan waktu yang lebih besar bagi pasien dan keluarga,” tambahnya.
Masih dikatakan Jon, saat ini Puskesmas Lembah Masurai hanya memiliki tiga ruang rawat inap, sementara hasil kalkulasi pihaknya puskesmas itu membutuhkan setidaknya 25 ruang.
‘’Sekarang ada tiga ruang, dengan perbandingan jumlah masyarakat atau pasien yang berobat di puskesmas ini kami perkirakan standarnya Puskesmas Lembah Masurai memiliki 25 ruang rawat inap,” ungkap Jon seraya membuka data kunjungan pasien rawat inap tahun 2023 sebanyak 413 orang.
Jonefa Befandi menyadari faktor penyebab kekurangan ruang rawat inap di puskesmas adalah keterbatasan anggaran. Meski demikian sebagai pemimpin di Puskesmas itu, dirinya tetap mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah khususnya Pemkab Merangin.
‘’Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan, jumlah pasien yang membutuhkan rawat inap di puskesmas pun meningkat. Sangat disayangkan peningkatan jumlah pasien ini tidak diiringi dengan peningkatan fasilitas yang memadai. Maka kami sangat berharap adanya kucuran dana untuk pembangunan ruang rawat inap beserta peralatannya,” pinta Jon.
Salah seorang warga diminta tanggapannya menyatakan apa yang diharapkan oleh pihak Puskesmas Lembah Masurai cukup beralasan. Dengan dibangunnya penambahan ruang rawat inap otomatis antrian panjang pasien dapat segera ditekan.
‘’Pendapat saya sebagai masyarakat, apabila ada pasien dengan kondisi kesehatan serius tidak dapat menerima perawatan yang sesuai di puskesmas maka tentu dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka. Makanya saya sangat setuju penambahan ruang rawat inap itu,” kata Hen, warga. (*)
Reporter : HendraSlango
Redaktur : TopanBohemian